Senin, 06 Juli 2015

Tentang Etika Bisnis

Hai lagi! Hehehe.


Saat ini saya sedang dalam masa “libur 3 minggu sebelum hari raya idul fitri dan menghabiskan waktu sambil leye-leye di rumah”. Hahahaha. Saya juga bingung tidak tahu mau berbuat apa huhu. Jadi, untuk mengisi kekosongan waktu saya (ceileeee) saya akan mencoba menulis.\


*benerin kacamata*


Di kesempatan kali ini saya akan membicarakan mengenai “Etika Bisnis”. Sebenarnya, apa sih etika bisnis itu?

Kalau menurut saya sih, etika bisnis itu adalah bagaimana kita berperilaku/bersikap dalam berbisnis. Baik itu terhadap lawan bisnis, rekan bisnis, perusahaan kita, karyawan di perusahaan kita, mau pun sikap kita terhadap bisnis tersebut.

Nah secara teorinya, Pengertian Etika Bisnis dapat dibedakan menjadi:

  1. Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara keseluruhan.
  2. Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
  3. Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu denga ekonomi dan bisnis. Sehingga etika bisnis adalah studi tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis.
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Dimana ada etika, disitu ada etiket. Semacam dimana ada gula, disitu ada semut. Ehehehe. Nah, etiket berbisnis diterapkan pada sikap kehidupan berkantor, sikap menghadapi rekan-rekan bisnis, dan sikap di mana kita tergabung dalam organisasi. Termasuk juga Etika Bisnis berupa senyum sebagai apresiasi yang tulus dan terima kasih, tidak menyalahgunakan kedudukan, kekayaan, tidak lekas tersinggung, kontrol diri, toleran, dan tidak memotong pembicaraan orang lain. Dengan kata lain, etiket bisnis itu memelihara suasana yang menyenangkan, menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan efisiensi kerja, dan meningkatkan citra pribadi dan perusahaan.

Berbisnis dengan etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.

Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam etika bisnis, yaitu :
  1. Menanamkan atau meningkakan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis
  2. Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pebisnis atau calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat
  3. Membantu pebisnis atau calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak)

Nah, di dalam etika bisnis ini terdapat prinsip-prinsipnya. Rumusan prinsip etika bisnis menurut beberapa ahli dijabarkan sebagai berikut:
  1. Von der Embse dan R.A. Wagley dalam publikasi yang berjudul Management Journal pada tahun 1988 mengungkapkan bahwa pada dasarnya terdapat tiga pendekatan dalam merumuskan prinsip etika bisnis, yaitu: Pendekatan Utilitarian (Utilitarian Approach), Pendekatan Hak Individu (Individual Rights Approach), Pendekatan Keadilan (Justice Approach)
  2. Muslich (1998 : 31-33) menjabarkan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut: Prinsip Otonomi, Prinsip Kejujuran, Prinsip Tidak Berniat Jahat, Prinsip Keadilan, dan Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri
  3. Adiwarman Karim merumuskan prinsip-prinsip etika sebagai berikut: Kejujuran, Keadilan, Rendah Hati, Simpatik, Kecerdasan dan Lakukan dengan Cara yang Baik, Lebih Baik, atau Dipandang Baik.
Dan dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu, pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial (Social Responsibility), mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep “Pembangunan Berkelanjutan, menghindari sifat 5K (katabelece, kongkalikong, koneksi, kolusi dan komisi), mampu menyatakan yang benar itu benar, menumbuhkan sikap saling percaya antar polongan pengusaha, konsekuen dan konsisten dengan aturan main bersama, dan memelihara kesepakatan, dan menuangkan ke dalam hukum positif.

Dan dalam setiap hal itu pasti ada permasalahan. Tidak dipungkiri, dalam etika bisnis pun juga terdapat permasalahan-permasalahan tersebut. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:
  1. Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik
  2. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman
  3. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan
  4. Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat berupa property fisik atau konseptual.
  5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.

Nah, demikian ulasan saya mengenai etika bisnis. Mungkin dapat bermanfaat bagi para pembaca atau orang-orang yang membutuhkannya. Sekian aja ya, saya sudah pegal mengetiknya hehehe.
Ciao!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar