Halo lagi! Hehehe.
Masih dalam
suasana libur panjang dalam rangka bulan puasa (sebenarnya tidak terlalu
panjang, tapi cukuplah haha), kali ini saya ingin mengulas sebuah film yang
menurut saya sangat bagus dan keren, hehehe dan ini salah satu film yang, yah,
bisa dikatakan sudah agak lama ya meskipun film tersebut keluaran abad ke-21. Film
ini keluaran tahun 2006 (hampir 10 tahun yang lalu, mungkin saat itu saya
sedang asyik-asyiknya bermain kelereng dan sepeda hahaha). Film ini bercerita
tentang seorang gadis biasa, yang sangat tidak fashionable, yang datang ke New York setelah lulus kuliah untuk
menjadi seorang jurnalis. Dan akhirnya ia ‘terjebak’ di salah satu majalah
dimana ia menjadi asisten dari orang yang sangat berpengaruh di dunia fashion dan orang itu amat sangat
disegani oleh semua orang. Yap, kali ini saya akan mengulas mengenai “The
Devil Wears Prada”.
Judul filmnya sama dengan salah
satu band favorit saya, ehehehe. Gak penting yah? Emang-_-
Nah film ini merupakan film yang
diadaptasi dari novel laris karya Lauren Weisberger, mantan asisten dari editor majalah Vogue, Anna Wintour. Dikatakan bahwa film ini menceritakan sosok Anna Wintour tersebut yang dikarakterisasikan sebagai Miranda Priestly. Film ini mendapat 6.8/10 rating di
IMDB dan 75% rating di Rotten Tomatoes. Karakter yang menjadi bintang utama
disini ialah Andrea Sachs yang diperankan oleh Anne Hathaway dan Miranda
Priestly yang diperankan oleh Meryl Streep. Ada pula beberapa bintang yang
mendukung film ini yaitu Emily Blunt, Stanley Tucci dan Adrian Grenier.
Nah berikut adalah sinopsis dari film ini. (ps: bagi
yang tidak suka spoiler jangan dibaca ya hehehe)
Andrea Sachs (Anne Hathaway) biasa dipanggil Andy adalah seorang fresh graduate dari Northwesten University dan ia bercita-cita menjadi seorang
jurnalis. Namun ia sudah melamar kesana-kemari tetapi belum mendapatkan
pekerjaan. Setelah sekian lama akhirnya ia mendapat panggilan kerja di sebuah
majalah fashion RUNWAY, RUNWAY dibawah manajemen Ellias-Carlke publication. Di
sana ia bekerja sebagai asisten kedua (second assistant), Miranda Priestly (Merlyn
Streep). Miranda adalah seorang Senior Editor yang sudah dianggap Legend di
perusahaan tersebut.
Pada saat awal ia bekerja, ia sangat stres. Ia melakukan hal yang diluar
batas seorang asisten seharusnya. Asisten yang biasanya 'cuma' harus mengangkat
telepon, mengatur jadwal bos dan mengetik sesuatu kini ia harus berlari-lari.
Entah mengantarkan anak Miranda ke sekolah, membelikan kopi, mengambil potongan
sampel baju, Membawa mobilnya ke bengkel dan semacamnya. Ia juga dilarang untuk
ke kamar mandi. Makan siang juga cuma 15 menit. Sangat ketat sekali peraturan
di situ sampai ia hanya bisa istirahat hari sabtu-minggu.
Andy juga di pandang sinis oleh Asisten Utama, first asisstant,
Emily Charlton karena gaya berpakaiannya yang tak fashionable, bajunya murahan
dan tak punya rasa fashion. Sampai suatu ketika ia dihadapkan pada situasi
buruk. Ia dituntut Miranda untuk mengantarkan Miranda ke New York untuk melihat
konser kedua putrinya dengan cara apapun dikarenakan pesawatnya gagal berangkat
sebab cuaca buruk. Andy berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan pesawat
untuk Miranda pulang tetapi tak ada satupun perjalanan pesawat dikarenakan
tornado hebat. Konyolnya Miranda mengatakan bahwa cuacanya cuma rintik-rintik.
Karena ia tak bisa melaksanakan tugasnya, ia di caci habis-habisan oleh
Miranda keesokan harinya meskipun dengan nada slow dan tidak membentak tetapi
sangat menghujam sekali kata-katanya sampai membuat Andy menangis. Saat itulah
ia sadar, ada sesuatu yang ia tak punya sehingga bosnya selalu menyalahkannya
atas semua tindakannya. Rasa Fashion. Ia secara tidak langsung dipandang
sebelah mata oleh Miranda karena ia selalu berpakaian 'ndeso' dan tidak stylish sama sekali. Lalu ia pun
ditolong oleh seorang Nigel (Stanley Tucci). Ia memberikan baju-baju sample
model untuk Andy. Ia pun memakainya dalam bekerja. Setelah itu segala pekerjaan
yang dibuatnya membuat Miranda sedikit terkesan. Ia mulai tidak sering memarahi
Andy.
Suatu hari ia membuat kesalahan besar dalam pekerjaan. Saat ia ditugaskan
mengembalikan buku dan jas Miranda tanpa terlihat, ia gagal. Miranda yang marah
dan tak mau melihat Andy lagi memberikan Andy pekerjaan yang mustahil bagi dia.
Membawakannya manuscript novel Harry
Potter yang belum terbit dalam waktu 3 jam. Dalam kedepresiannya ia tertolong
oleh sosok Christian Thompson (Simon Baker). Ia mempunyai script Harry Potter
selanjutnya yang belum terbit dan segera andy membuat salinan dari manuscript tersebut.
Setelah tugas itu, berturut-turut Andy bekerja dengan baik. Tugas-tugas
yang diberikannya pun dikerjakannya dengan sempurna. Kini pekerjaan yang biasa
dilakukan Andy, menyimpan tas, mengambilkan barang ini itu dan membeli kopi
dilakukan oleh Emily. Puncaknya Miranda, mengajak Andy untuk ikut fashion show Summer Fall di Paris yang
awalnya ditujukan pada Emily namun kini beralih ke Andy. Saat Andy ingin memberitahu
Emily tentang hal itu. Emily mendapat musibah. Ia tertabrak mobil dan masuk
rumah sakit.
Andy sekarang berubah, ia lebih sering bergaul dengan jurnalis, para
designer dan para model terkenal. Nate (Adrian Grenier) yang juga pacar Andy
memutuskan untuk putus sebelum Andy berangkat ke Paris.
Sesampainya di Paris, ia mendapat kabar dari Christian bahwa Miranda akan
digantikan oleh seorang editor terkenal dari Paris. Ia berusaha untuk
memperingatkan Miranda. Ternyata Miranda sudah tahu dan menyiapkan suatu
rencana yang bisa dibilang 'licik' tetapi harus dilakukan untuk karirnya
seterusnya.
Ending dari film ini, Andy keluar dari RUNWAY dan ia memberikan koleksi
baju parisnya pada Emily. Dan Emily memberikan suatu wejangan bagi Next
Emily di sampingnya. "Kamu memiliki sepatu yang besar untuk di
isi" yang artinya kurang lebih Ia harus bekerja sebaik dan seperti sepatu
pendahulunya/orang yang bekerja sebelumnya di tempat tersebut yaitu Andy.
========================================================================
Review:
Menurut saya, film ini cocok
ditonton bagi setiap kalangan dan juga para perempuan pasti akan sangat
menyukai film ini (termasuk saya hehe) karena di film ini, mata kita akan
dimanjakan dengan baju-baju yang ‘menyegarkan’ untuk dilihat hahaha. Dan film
ini merupakan film dengan biaya kostum termahal, karena banyak designer yang
meminjamkan karya mereka untuk mendukung suksesnya film ini.
Dan di film ini saya bisa
menangkap banyak sekali pelajaran. Seperti, perjuangan gigih Andrea untuk tetap
bertahan menjadi asisten Miranda, the Dragon Lady. Dan bagaimana akhirnya ia
merubah gaya penampilannya demi ‘diperhatikan’ oleh Miranda. Dan juga Miranda
yang sangat bekerja keras demi kesuseksan dan keberlangsungan majalah yang
dipimpinnya.
Namun, ada hal yang tidak patut
untuk kita contoh di film ini. Yaitu bagaimana Miranda melakukan segala cara
untuk tetap mempertahankan posisinya sebagai pimpinan Runway. Ia tega
menghancurkan harapan Nigel, salah satu rekan kantor dan orang terdekatnya
sebagai presiden di perusahaan label yang akan didirikan. Padahal Miranda
mengetahui bahwa Nigel sangat mengidam-idamkan posisi tersebut, tapi ia tega
memberikan posisi itu kepada pimpinan Runway di Prancis yaitu Jacquelline
Follet yang pada awalnya akan menggantikan Miranda sebagai pimpinan Runway di
Amerika Serikat. Disini terlihat bahwa Miranda takut posisinya akan digantikan
dan ia melakukan hal yang sangat jahat (menurut saya) kepada rekannya sendiri.
Yak, segitu dulu aja yang bisa
saya tuliskan disini hehehehe. Dan saya sangat merekomendasikan film ini bagi
kalian yang mencari film drama komedi ringan nan segar untuk ditonton. Dan juga
akting para pemainnya sangat memukau hehehe.
Penilaian:
8/10. Hell yeah, really recommended!
Ciao!
References:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar